Aku Kembali...


Ternyata Aku telah Dewasa

Oleh: Meidiya Ende Repa


Tulisan seorang wanita biasa, jika kemarin username di twitterku "Superwoman" namun mulai saat ini akan kuganti dengan "bukan superwoman". 
Ternyata aku hanyalah perempuan biasa, memiliki berbagai macam emosi layaknya manusia lainnya. dari banyaknya emosi yang kumiliki, terdapat satu emosi yang masih belum bersahabat denganku yang ternyata hingga saat ini sulit untuk dikendalikan.

sedari kecil, masa dimana sedang asik-asiknya bermain peran dengan menggunakan boneka dan alat-alat rumah tangga lainnya, aku memilih peran sebagai seorang ibu yang baik hatinya, lembut bicaranya, dan besar hati dan cintanya. Sekecil itu aku sudah pandai mengobservasi lingkunganku, aku mengetahui perilaku yang baik dan kurang baik, perilaku yang tepat dan tidak tepat, meskipun nyatanya lingkungan disekitarku tidak seideal yang aku ketahui. dari sejak itu, aku mempunyai prinsip untuk tidak akan berperilaku seperti mereka saat itu nantinya. 

Gadis kecil yang penurut, yang biasanya memendam, diam, padahal suara dikepalanya berisik bukan main ingin keluar tetapi terbentengi dengan kata "Kamu masih kecil", gadis kecil yang dibekali jika aku berbuat salah dan membangkang "nanti Allah marah". Saat ini, gadis kecil itu telah beranjak dewasa membawa mimpi dan prinsipnya. Namun, ia melupakan satu peran sebelum ia menjadi ibu yaitu "Istri". Hanya ingin menjadi istri yang baik, solehah, dan lembut hatinya. Akan tetapi, ia lupa untuk menjadi istri yang sedemikian rupa ia harus menghadapi orang asing yang tidak ia kenali sebelumnya. Ia tak tahu bagaimana lingkungannya dahulu, pola asuhnya, lingkungan keluarganya, ia tak tahu apa mimpi seseorang yang akan ia temani seumur hidup ini, dan ia pun tidak mengetahui apa isi hatinya sebenarnya.
 
Gadis kecil yang sudah dewasa ini masih terbawa dengan perannya sebagai ibu, yang menemani anak yang masih bisa dibentuk karakternya, yang masih penuh maaf untuknya, yang masih belum ternodai hatinya. Namun... ternyata gadis kecil tadi sudah memiliki kuasa atas dirinya bahwa "Aku sudah besar".

Komentar